Beriman kepada Kitab-kitab terdahulu merupakan kewajipan bagi setiap umat Islam dan hal ini termaktub di dalam Al-Quran dan As-sunnah sehingga menjadi rukun Iman yang ketiga. Allah SWT befirman akan hal ini dalam banyak ayat antaranya mengenai ciri orang yang beriman itu :
“Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.” (Al-Baqarah : 4)
“Katakanlah (Wahai orang-orang mukmin):
"Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeza-bezakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Al-Baqarah : 136)
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeza-bezakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (Al-Baqarah : 285)
Nabi SAW pernah bersabda :
“lman itu ialah bahawa engkau percaya kepada Allah, para MalaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari Qiamat dan bahawa engkau percaya kepada Qadar baik dan buruk.” (Hadis riwayat Muslim)
Sebagai seorang Muslim, kita wajib beriman dengan kitab-kitab terdahulu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para rasul-Nya.
Walau bagaimana pun kita tidak boleh beriman kepada Bible sebagai ayat tuhan dan mempercayainya sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada rasul-rasul terdahulu disebabkan oleh beberapa perkara.
Pertama : Bible yang ada pada hari ini telah diubah suai dan dihilangkan wahyunyaAllah SWT befirman :
“Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan solat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam syurga yang mengalir air di dalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.”
Kemudian Allah menyebut lagi :
“Tetapi kerana mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebahagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ma’idah : 12-13)
Allah SWT befirman lagi :
“Wahai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami (Muhammad), menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan.” (Al-Ma’idah : 15)
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (Al-Baqarah : 79)
Bahkan Nabi SAW juga diriwayatkan pernah bersabda :
“Sesungguhnya bani Israel menulis kitab dan mengikutinya lalu meninggalkan taurat.” (Hadis riwayat Ad-Darimi dan At-Tibrani, disahihkan oleh Syeikh Al-Albani)
Banyak bukti ilmiah yang telah dibentangkan oleh para pengkaji sepanjang zaman berkenaan kebathilan Bible yang mengandungi perjanjian lama (Old Testament) dan baru (New Testament) serta sudah ramai sekali manusia yang memeluk Islam dari hasil mengkaji perbandingan agama dan mempelajari Islam.
Contoh mudah yang saya boleh bawakan,
Di dalam Old Testament (yang dinisbahkan kepada Taurat) ada menyebut
“Orang Israel makan manna y empat puluh tahun z lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.” (Keluaran : 16:35)
Tahukah anda, ayat diatas dinisbahkan kepada Taurat yang mengandungi sabda Nabi Musa a.s sedangkan ketika kejadian di atas Nabi Musa a.s sudah pun wafat.
“Lalu sampailah Yakub kepada Ishak, f ayahnya, di Mamre g dekat Kiryat-Arba h --itulah Hebron i --tempat Abraham dan Ishak tinggal j sebagai orang asing.” (Kejadian : 35 : 27)
Pada zaman Nabi Musa a.s nama Hebron belum lagi dikenali (tidak pernah digunakan langsung) dan hanya dikenali sebagai Hebron pada zaman Yasuq (selepas kematian Musa) ini bermakna ayat di atas tidak termuat di dalam Taurat Musa sehinggalah sekurang-kurangnya pada zaman Yasyuq. Banyak nama –nama dalam Bible adalah nama-nama baru yang tidak wujud dalam zaman asal rasul-rasul itu.
Ini semua bukti kecil ubah suai, tokok tambah para penulis kitab-kitab Bible.
Bahkan bukti jelas Bible bukanlah Kitab Allah SWT ialah apabila di dalamnya terdapat kenistaan dan kejahatan terhadap para nabi-nabi.
Cubalah anda membaca Kitab Kejadian :17 : 30-37.
Di dalamnya ada tercatat :
“Pergilah Luth dari Zoar l dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, m sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.
Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi. Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan n dari ayah o kita.
Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur 1 , lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "
Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah q kita." Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, r lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. s
Lalu mengandunglah kedua anak Luth itu dari ayah t mereka. Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; u dialah bapa orang Moab v yang sekarang. Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon w yang sekarang.” (Kejadian : 17 : 37)
Apakah mungkin seorang Rasul Allah itu meniduri (melakukan hubungan seks) dengan anak-anak perempuannya sendiri demi melangsungkan keturunan ? Apakah Agama Allah ini mengizinkan hal sedemikian ?
Allah SWT befirman :
“Wahai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya?.” (Ali-Imran : 71)
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (Al-Baqarah : 79)
Kebohongan Bible sangat banyak sekali baik secara kesengajaan, kesilapan teknikal, kesalahan sejarah dan fakta, perbezaan terjemahan dan nisbah, penambahan info baru yang tak pernah wujud sewaktu zamannya dan pelbagai lagi bukti jelas campur aduk dan ubah suai manusia terhadap apa yang dianggap sebagai wahyu Allah SWT itu.
Kenapa Kita Perlu Menolak Bible ?Kita diwajibkan beriman dengan kitab terdahulu, namun benarkah Bible itu kitab terdahulu telah diperjelaskan oleh Al-Quran itu sendiri. Oleh yang demikian kita tidak boleh menerima Bible sekarang yang merupakan kitab palsu melainkan Bible itu memenuhi standard yang asasi yang disebut dalam Al-Quran.
Sebab Pertama :
Datangkan dahulu nama Nabi Kami, Muhammad atau Ahmad di dalam Bible kamu.Kita hanya diperintahkan beriman kepada kitab-kitab terdahulu yang di dalamnya secara pasti tercatat nama Muhammad atau Ahmad.
“Iaitu orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya Al Quran, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Al-A’raf : 157)
“Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (As-Soff : 6)
Allah SWT menjelaskan bahawa Kitab Taurat yang diwajibkan kepada kita untuk beriman dengannya mengandungi nama Muhammad/Ahmad. Maka selama Bible itu tiada mengandungi nama Nabi kita Muhammad maka ianya bukanlah Taurat dan Kitab Samawi yang diwajibkan kepada kita untuk beriman dengannya.
Sebab Kedua :
Mempercayai Bible bermakna Anda Mendustakan Al-Quran.
Bible yang ada sekarang bukanlah Kitab terdahulu, apa yang diyakini oleh orang Islam tidak wujud di dalam Bible antaranya seperti Firman Allah SWT :
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. Itu telah menjadi janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran.” (At-Taubah : 111)
Bukalah di dalam Old Testament dan New Testament (Bible) yang ada di tangan anda nescaya akan anda dapati apa yang disebutkan adalah tidak wujud dalam Bible sekarang.
Jadi jika anda mempercayai Bible sebagai kitab suci atau Kitab Taurat dan Injil maka Anda telah mengatakan Al-Quran berbohong dan berdusta atau tersilap kerana AlQuran menyebutkan dengan jelas apa yang terkandung di dalam Injil dan taurat.
Allah SWT befirman di dalam Al-Quran :
“Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Al-A’la : 17-19)
Lihatlah di dalam Bible, apakah wujud kenyataan ini bahawa akhirat adalah lebih utama dan lebih kekal ? Jika tiada maka ianya bukanlah Kitab Ibrahim dan Musa sekalipun Bible didakwa merupakan Kitab kumpulan nabi-nabi terdahulu.
Al-Quran menyebut “Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab terdahulu” Maka apakah Al-Quran itu berdusta ? Apakah anda mahu menolak Al-Quran lalu menjadi kafir seperti kaum yahudi dan nasrani ?
Nah, pilihlah kenyataan siapakah yang mahu anda percayai.
Sebab Ketiga :
Bible yang ada sekarang ini menyeru kepada Syirik dan mengatakan Nabi Isa itu Anak tuhan, ajaran semacam ini menjatuhkan seseorang dari Aqidah Samawiyah kepada syirik dan mengeluarkan orang yang mempercayainya dari gelaran Ahli Kitab menjadi Musyrikin yang diharamkan sembelihan dan berkahwin.
Bible ialah kitab syirik.Allah SWT sangat melarang perkara Syirik :
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya dia telah tersesat sejauh-jauhnya.” (An-Nisa : 116)
Di dalam Bible ada bukti hal ini :
“Sebab seorang anak telah lahir m untuk kita 1 , seorang putera telah diberikan n untuk kita; lambang pemerintahan o ada di atas bahunya, p dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, q Allah yang Perkasa, r Bapa s yang Kekal, t Raja Damai. (Yesaya :9: 6)
Mereka adalah keturunan nenek moyang kita. Dan mereka adalah keluarga Kristus secara jasmani di bumi ini, tetapi Kristus adalah Allah atas segala sesuatu. Pujilah Dia selama-lamanya. Amin. (Rom : 9 :5)
“Tomas berkata kepada Yesus, "Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes : 20 :28)
Banyak bukti dan dalil daripada Bible sendiri dan kepercayaan orang Kristian bahawa mereka menjadikan Nabi Isa a.s sebagai tuhan dan sekutu bagi Allah SWT.
Al-Quran menyebut :
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (At-Taubah : 31)
Allah SWT befirman di dalam Al-Quran :
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." (Al-Ma’idah : 116)
Nabi Isa menjelaskan lagi di dalam Al-Quran :
“Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.” (Al-Ma’idah : 117)
Tinggalkanlah Bible dan kepalsuannya lalu carilah cahaya dan kebenaran di dalam Kitab Allah SWT yang hakiki, yang di dalamnya terkandung ajaran Zabur, Taurat dan Injil serta ajaran para rasul terdahulu dan merupakan kitab yang lengkap dan terpelihara dari kesesatan serta hidayah dan pertunjuk bagi mereka yang mahu beriman.
Al-Quran itulah Al-Furqan (pembeza di antara yang benar dan salah)